Rabu, 24 April 2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A.      KEGIATAN ACARA
Topik                   :    Manajemen Nyeri Non Farmakologi (Teknik Tarik Napas Dalam)
Hari / Tanggal      :   
Waktu                  :   
Penyaji                 :   
Tempat                 :   

B.       TUJUAN
1.         Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu mengontrol nyeri secara nonfarmakologi.
2.         Tujuan Instruksional Khusus ( TIK)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit klien diharapkan mampu :
a.         Mengetahui pengertian dari nyeri
b.        Mengetahui klasifikasi nyeri
c.         Mengetahui tanda dan gejala nyeri
d.        Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi


C.      PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN
No
Kegiatan
Waktu
Perawat
Peserta
Media/alat
1
a.       Pembukaan
5 menit
§  Salam pembuka
§  Memperkenalkan diri
§  Menjelaskan topik yang akan disampaikan
§  Menjelaskan tujuan umum dan khusus
§  Menjelaskan relevan dari materi yang disampaikan terhadap kesehatan.
Menjawab salam
Mendengarkan dengan penuh perhatian. 
2
Kerja
10 menit
Menyampaikan materi:
§  Pengertian nyeri
§  Klasifikasi nyeri
§  Tanda dan gejala nyeri
§  Manajemen nyeri secara non-farmakologi
Tanya jawab
Memperhatikan dan bertanya
Leaflet
3
Evaluasi
5 menit
Memberikan pertanyaan tentang:
§  Pengertian nyeri
§  Klasifikasi nyeri
§  Tanda dan gejala nyeri
§  Manajemen nyeri secara non-farmakologi
Bertanya
Menjawab
4
Penutup
5 menit
Menyimpulkan dan memberi salam penutup
Memberi kesimpulan dan mengucapkan salam penutup
Mendengarkan dan menjawab salam

D.      SASARAN
Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga             

E.       STRATEGI PELAKSANAAN
Metode : Ceramah, diskusi
Media : Leaflet

F.       SETTING
Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji

G.      EVALUASI
1.         Evaluasi Struktural
a.         Membuat SAP
b.        Kontrak Waktu
c.         Menyiapkan Peralatan
d.        Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet.
2.         Evaluasi Proses
a.         Peserta
1)        Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
2)        Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.
3)        Pertemuan berjalan dengan lancar.
b.        Penyuluh
1)        Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
2)        Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.
c.         Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.
Lampiran Materi
MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

A.      Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.

B.       Klasifikasi Nyeri
1.         Nyeri akut  (< 6 bulan)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan.
2.         Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.

C.      Tanda dan Gejala Nyeri
1.         Suara
a.         Menangis
b.        Merintih
c.         Menarik/ menghembuskan nafas
2.         Ekspresi/wajah
a.         Meringis
b.        Menggigt lidah , mengatupkan gigi
c.         Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d.        Menggigit bibir

D.      Pergerakan Badan
1.         Kegelisahan
2.         Mondar-mandir
3.         Gerakan menggosok atau berirama
4.         Bergerak melindungi tubuh
5.         Otot tegang

E.       Interaksi Sosial
1.         Menghindari percakapan dan kontak sosial
2.         Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
3.         Disorientasi waktu

F.       Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
1.         Distraksi: distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh:
a.         Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
b.        Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
c.         Menonton TV
d.        Medengarkan musik, radio, dll
2.         Relaksasi: teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom.
3.          
G.      Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:
1.         Ciptakan lingkungan yang tenang
2.         Usahakan tetap rileks dan tenang
3.         Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3
4.         Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
5.         Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6.         Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan
7.         Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8.         Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9.         Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10.     Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11.     Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.
Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EG

0 komentar:

Posting Komentar

Detik - detik Tsunami Kota Palu