LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
KLIMAKTERIUM
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tahap
Profesi
Stase Keperawatan Maternitas
Oleh :
ATTIH HARTINI SUTISNA, S.Kep
4012180010
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN BINA PUTERA
JURUSAN S-1 ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2017
LAPORAN
PENDAHULUAN
KLIMAKTERIUM
A.
Pengertian
1.
Klimakterium merupakan fase fisiologi yang terjadi jika
fungsi ovarium telah mengalami regresi.
2.
Klimakterium adalah suatu istilah yang menunjuk kepada
tahapan kehidupan wanita dimana terjadi penurunan fertilitas serta menstruasi
yang ireguler bahkan kadang-kadang terhenti (Bobak, 2004).
3.
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap
reproduksi berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65
tahun, dengan ditandai berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.
B.
Periode Klimakterium
1.
Premenopause
Yaitu fase pertama dari klimakterium ditandai dengan menstruasi masih
terjadi tetapi tidak beraturan disertai keluhan iritabilitas vasomotor, lelah,
nyeri kepala dan gampang emosi. Pada tahap ini estrogen mulai menurun serta
indeks fertilitas juga menurun dialami beberapa bulan sampai beberapa tahun.
2.
Menopause
Yaitu fase ini ovarium menjadi tidak berespon terhadap gonadotropin yang
mengakibatkan berhentinya menstruasi dan infertilitas, biasanya terjadi pada
usia 40-50 tahun.
3.
Post menopause
Yaitu seluruh aktivitas ovarium tidak ada dan ditandai dengan menurunnya
kadar estrogen, atropi vagina dan osteoporosis.
C.
Perubahan Pada Masa Klimakterium (Fisiologis)
1.
Perubahan pada organ reproduksi
a.
Uterus
Ukuran panggul mengecil karena :
-
Menciutnya selaput rahim (atropi endometrium)
-
Hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat
antar sel
b.
Tuba fallopi
Lipatan-lipatan menjadi lebih pendek, menipis, mengkerut, endotalping,
adanya serabut getar dalam tuba (sillia) kemudian menghilang.
c.
Ovarium
-
Makin bertambah umur, maka jumlahnya makin berkurang
-
Usia 45-50 tahun, rata-rata sel primordial menurun s.d.
00 buah karena adanya ovulasi pada sel hala dan proses terhentinya pertumbuhan
folikel primordial
d.
Serviks
Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina atropi
lapitan servikal, kanalis servikalir memendek, menyerupai ukuran serviks fundus
pada masa adolesent.
e.
Vagina
Terdapat penipisan dinding vagina sehingga menyebabkan hilangnya rugae
(lipatan-lipatan vagina)
-
Berkurangnya pembuluh darah
-
Penurunan elastisitas
-
Sekret vagina encer, indeks korio, piknotik menurun
-
Pri vagina (basa bonderline) oleh karena peningkatan
cadangan gula dalam sel → mudah infeksi.
f.
Vulva
-
Menipis karena berkurangnya dan hilangnya jaringan
lemak, jaringan elastis.
-
Kulit menipis, pembuluh darah berkurang → pengerutan
lipatan vulva
-
Rambut di mons pubis berkurang tebalnya
-
Nyeri saat senggama (dispareunia), mengkerutnya
introitus
2.
Perubahan pada organ non reproduksi
a.
Dasar panggul
Kekuatan dan elastisitasnya menurun karena penciutan (atropi, melemahnya
daya sokong akibat prolapsus utero vaginal) turunnya alat-alat kelamin bagian
dalam,
b.
Anus dan perineum
Lemak dibawah kulit berkurang, atropi otot sekitarnya, menyebabkan otot
tonus spingter melemah, dan menghilang, sering terjadi inkontinensia akut
vagina.
c.
Vesika urinaria (Blodder)
Aktivitas kendali, spingter dan otot-otot detrussor (otot-otot blodder)
hilang.
d.
Lemak subkutan diserap, atropi parenxim, lobulur
menciut, stroma jaringan dan ikat fibrosa menebal, puting susu mengecil, kulit
erektill, pigmentasi sehingga mendatar dan mengendor
3.
Perubahan pada susunan ekstrogenital
a.
Adipostiosir (penimbunan lemak).
Diduga berhubungan dengan penurunan estrogen dan gangguan pertukaran zat
dasar metabolisme lemak.
b.
Hiperkolesterolania
c.
Arteriosklerosis
d.
Hipertensi
Peningkatan tekanan darah selama masa klimakterium terjadi secara
bertahap kemudian menetap dan lebih tinggi dari tekanan darah sebelumnya.
e.
Virilasasi (tumbuhnya rambut)
Penurunan t2 dan peningkatan pembentukan sistron (t2)
f.
Osteopenin, pengurangan kadar mineral tulang →
osteoporosis (pengeroposan tulang).
D.
Etiologi/Penyebab
Klimakterium terjadi karena perubahan atau regresi fungsi ovarium,
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya menopause dini, yaitu :
1.
Terpapar radiasi yang berlebih
2.
Proses persalinan yang sulit
3.
Status kesehatan yang jelek
4.
Tidak akuratnya jarak kehamilan
5.
Aborsi
6.
Breest peeding
7.
Hipothiroid dan obesitas
E.
Tanda dan Gejala
1.
Gangguan Fisik
a.
Kelainan mestruasi
-
Dismenorea
-
Polimenorea (siklus menstruasi yang panjang)
-
Hipomenorea (menstruasi yang sedikit)
-
Hipermenorea (menstruasi yang banyak)
b.
Keluhan konstitusional
Papitasi, sakit kepala (migrain), kelelahan, nyeri otot/sendi, nyeri
punggung, peningkatan BB.
c.
Keluhan vasomotorik
-
Hot flusher (panas pada kulit) karena ketidakstabilan
vasomotor ditandai dengan kulit merah dan hangat terutama daerah kepala, dan
leher yang dapat terjadi kapan saja selama beberapa detik s.d. 2 menit, lebih
sering terjadi pada malam hari dan biasanya disertai dengan yang berlebihan.
-
Vertigo
-
Keringat banyak
-
Rasa kedinginan
d.
Perubahan fisiologis lain misalnya denyut jantung meningkat,
vasodilatasi perifer, temperatur kulit meningkat.
e.
Kulit genetalia dan dinding vagina dan uretra menipis
dan lebih kering sehingga mudah iritasi, infeksi, dispareunia, labia, klitoris,
uterus dan ovarium mengecil : elastisitas dan efek androgen dalam sirkulasi
yang tidak seimbang.
f.
Atropi jaringan payudara : ukuran mengecil
g.
Libido berkurang
h.
Gangguan kardiovaskuler dan serebrovaskuler
i.
Penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang diseluruh
tubuh (osteoporosis) beresiko fraktur vertebrae dan femur.
2.
Gangguan psikososial
a.
Gugup
b.
Mudah tersinggung/iritabilitas/agitasi
c.
Depresi
d.
Pelupa
e.
Cemas dan takut kehilangan kebanggan sebagai wanita
f.
Insomnia
g.
Keluhan psikiostenik dan neurotik
Merasa tertekan, lelah psikis, lelah somatik, susah tidur, merasa
ketakutan, konflik keluarga gangguan di tempat kerja.
h.
Gangguan libido atau gangguan hasrat seksual yang bisa turun
atau naik.
i.
Orgasme yang terhambat
j.
Dispareunia (nyeri saat bersenggama)
F.
Faktor yang berpengaruh terhadap gejala
klimakterium
1.
Faktor psikologis
Tenaga dan gairah menurun, konsentrasi menurun kemampuan akademik menurun,
perubahan emosi, mudah tersinggung, susah tidur, rasa kekurangan, kesunyian,
ketakutan akan keganasan.
2.
Faktor sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan
pendidikan. Apabila faktor-faktor diatas cukup baik, akan mengurangi beban
fisiologis, psikologis. Kesehatan akan faktor klimakterium sebagai faktor
fisiologis.
3.
Faktor budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat mempengaruhi
wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimakterium
dini.
4.
Faktor lain
Wanita yang belum menikah, wanita karier baik yang sudah maupun yang
belum berumah tangga, menarik yang terlambat berpengaruh terhadap
keluhan-keluhan klimakterium yang ringan.
G.
Osteoporosis
Penurunan masa tulang seiring dengan peningkatan umur, yang dihubungkan
dengan peningkatan kerentanan fraktur.
Penurunan estrogen dapat menyebabkan tulang cepat rapuh dan tipis.
-
Estrogen untuk mengubah vit D menjadi kalsitonin yang
esensial dalam absorpsi kalsium
-
Osteoporosis dapat dideteksi dengan sinar x sampai
30%-50% masuk tulang. Tanda pertama : penurunan tinggi badan akibat
fraktur/kolaps, nyeri punggung, munculnya bengkok dipunggung yang membuat
tulang belakang tidak lagi menopang tubuh bagian atas, fraktur pinggang karena
jatuh.
H.
Penyakit jantung koroner
1.
Beresiko karena penurunan kadar kolesterol Lipoprotein Desitas
rendah (LDL).
2.
Terapi ERT memperlambat proses ini.
I.
Pengelolaan klimakterium
1.
Terapi
pengganti hormon (TPH)
Adalah pengobatan yang paling menonjol untuk mengatasi vasodilatasi dan
kekeringan vagina serta untuk mencegah penyakit kardiovaskuler dan
osteoporosis, mencegah atau memulihkan atropi genital, serta perubahan dinding
uterus, menghilangkan hot flushor. Obat yang sering digunakan adalah :
1.
Estrogen ditambah dengan progestin
Estrogen dalam bentuk konyugasi diminum bersama-sama dengan progestin
sintetik, pengertian ditambahkan untuk mengurangi resiko hyperplasia
endometrium, kanker payudara dan pemakaian estrogen tunggal untuk
medroksigrogestin asetan (provera)
2.
Estrogen
Meliputi oral, transdermal, krim vagina, suntikan dengan berbagai macam
variasi estrogen
-
estrogen biologis oral
-
estrogen konyugasi
-
krim vagina estrogen
1)
Kontraindikasi
Terapi pengganti estrogen : kehamilan, ca payudara/endometrium dalam
waktu 5 tahun terakhir, riwayat tromboembolik, penyakit hiper akut, gangguan
heparkronik, penyakit empedu, pankreas, hipertensi, endometriosis.
2)
Efek samping
-
Estrogen : kadang-kadang mual muntah, retensi cairan,
sakit pada payudara, kram kaki, dan perdarahan banyak, reaksi yang serius
adalah gangguan tromboembolik, gangguan pembuluh darah otak, emboli paru,
infark miokard, ca endometrium, mempercepat tumor payudara yang sudah ada.
-
Progestin : kram kaki, retensi cairan, kembung,
distres, gastrointestinal, depresi dll
2
Suplemen Kalsium dan Vitamin
Suplemen kalsium, vit A, D, K akan meningkatkan kondisi tulang lebih baik
mencegah rasa tak nyaman akibat osteoporosis dan mengurangi terjadinya kiposit
serta nyeri pinggang Vit E + K mengganti keadaan vasodilatasi lebih baik.
Untuk kebutuhan kalsium : 800-1000 mg/hari jika
premenopause
1200-1500
mg/hari jika menopause
3
Non farmakologik
a.
Diet dan Exercise
Diet nutrisi yang mengandung tinggi kalsium, fosfor dan vit Bm serta
menghindari daging, kopi, teh, alkohol yang berlebihan, coklat opt mengontrol
BB – exercise dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan penampilan kesehatan
yang meliputi :
Kagel exercise setiap hari : untuk meningkatkan tonus otot dan kontrol
bloder, olah raga sedang untuk meningkatkan tonus otot dan membantu mencegah
osteoporosis (berjalan/bersepeda)
b.
Mencegah ketidaknyamanan
-
Mengurangi dispareunia, dengan cara pemberian lubrikan
lokal (water sotudie lubrikant)
-
Mengurangi rasa gatal pada vagina dengan cara
memberikan vit E dan krim kortison
-
Memakai pembalut bila menggunakan krim vagina
-
Mengurangi hot flusher, dengan cara
pemberian/menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat, hindari tempat panas
dan tingkatkan intake cairan
-
Mengurangi kekeringan, gatal pada kulit dapat diberikan
krim dna lotion.
c.
Untuk mengatasi gangguan psikososial
-
Psikoterapi
Merupakan alternatif utama untuk membantu wanita yang mengalami kesulitan
dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada periode klimakterium.
Kegiatan psikoterapi ini antara lain :
¨
Berikan kesempatan pada klien untuk
mengungkapkan apa yang dirasakan, meliputi ide negatif, mengenai kondisi
fisiknya, kecemasannya, mengenai masa depan saat menghadapi periode
klimakterium
¨
Dengarkan secara aktif keluhan klien
¨
Berikan alternatif pemecahan masalah serta
pilihan alternatif tersebut
¨
Tingkatkan mekanisme koping yang adaptif
¨
Jika memungkinkan pertemukan dengan orang-orang
yang mengalami masalah bagaimana dalam pemecahan masalah dalam suatu kelompok.
-
Berikan pendidikan kesehatan mengenai klimakterium dengan
penekanan pada :
¨
Periode klimakterium ini merupakan proses
fisiologis yang normal
¨
Berikan wawasan pemikiran baru mengenai
kehidupan seksual setelah menjalani menopause, bahwa menopause bukan akhir
kehidupan seksual klien.
¨
Efek samping pemberian terapi estrogen seperti
mual-muntah, penambahan BB, perdarahan pervagina yang tak seperti biasanya
¨
Untuk mencegah kehamilan selama periode
klimakterium, gunakan kontrasepsi sedikitnya 1 tahun setelah periode menstruasi
berakhir, sadari
J.
Fisiologi Menopause
Wanita
bertambah umur (45-52 tahun)
↓
Atropi
reproduksi wanita
↓
Matinya
ovarium (ovarium mengecil)
Penurunan estrogen Vagina lebih
kecil
Peningaktan
genodotropin Dinding
vagina lebih
Tipis
dan kering
Elastisitas
menurun
Ketidakstabilan Estrogen me↓ Pengurangan Mestruasi ↓
Vasomotor ↓ lemak behenti Aktifitas
senggama
↓ perubaha
kalsitosin ↓ ↓
Vasodiatasi menjadi
vit D↓ Pe ↑ HDL Lubrikasi lebih
lama
Vasokontriksi
Pe ↑ LDL
↓ ↓ ↓ Dispareunia Pendarahan
Rasa panas Absorpsi kalsium Jantung Pasca coitus
Kemerahan
pada oleh tubuh ↓ arteri cemas ↓
Kulit, kerut di ↓ koroner takut melakukan
Daerah dada, leher osteoporosis
dengan senggama
Kepala, banyak gejala :
Keringat, menggigil -
penurunan tinggi bdn
↓ -
nyeri punggung
Gangguan rasa - penonjolan tulang
Nyaman belakang
↓
Resiko injuri
K.
Kemungkinan data fokus
1.
Wawancara
a.
Keluhan utama : riwayat klimakterium
-
Apakah mengalami hot flusher (panas dikulit), banyak
keringat, sakit kepala, pernah mengalami kekeringan pada vagina, nyeri selama
berhubungan seks, pencapaian orgasme yang lama.
-
Apakah klien menderita kelainan menstuasi seperti :
Dismenorea, Polimenorea (siklus menstruasi yang panjang), Hipomenorea
(menstruasi yang sedikit), Hipermenorea (menstruasi yang banyak)
-
Apakah klien mengalami Papitasi, sakit kepala
(migrain), kelelahan, nyeri otot/sendi, nyeri punggung, peningkatan BB.
-
Apakah klien mengalami vertigo, keringat banyak, adanya
rasa kedinginan
-
Apkah Libido berkurang, sering merasa gugup, mudah
tersinggung/iritabilitas/agitasi gampang depresi, menjadi pelupa
-
Apakah klien merasa cemas dan takut kehilangan
kebanggan sebagai wanita yang merasa tidak lagi menarik buat pasangannnya
-
Apakah klien mengalami insomnia
b.
Riwayat penyakit sekarang :
-
Seberapa berat
keluhan utama menggangu,
-
Apa yang
meringankan keluhan utama
c.
Riwayat penyakit dahulu
-
Kapan menarche : makin dini menarche, makin lambat
menopause
-
Sejak kapan menstruasi berakhir ?
-
Obat-obatan yang dikonsumsi ?
-
Apakah klien mengalami siklus menstruasi tidak teratur
?
-
Adakah keluhan lain yang menyertai saat menstruasi ?
-
Apakah klien merokok ?
-
Apakah klien pernah mengalami fraktur/jatuh
d.
Riwayat penyakit keluarga
-
Apakah riwayat keluarga ada yang mengalami
kanker/osteoporosis ?
2.
Pemeriksaan fisik
-
Tanda-tanda vital
-
Tekanan darah normal atau > 140 mmHg,
-
Suhu meningkat dan bila terjadi menggigil / suhu
menurun
-
Nadi batas normal 80-100 x/menit
-
Respirasi batas normal 20-24 x/menit
-
Integumen
Terjadi kemerahan (flusher) terutama daerah dada, leher, kepala dan
sensasi panas, banyak keringat, kadang terjadi kedinginan.
-
Reproduksi
Ovarium mengecil/mati, vagina lebih kecil dan dinding tipis, kering,
plastisitas menurun, menstruasi berhenti.
-
Murkuloskeletal
Terjadi osteoporosis, fraktur, nyeri punggung, penurunan tinggi badan
penonjolan tulang belakang.
-
Cardiovaskuler
Terjadi peningkatan LDL
-
Endokrin :
penurunan hormon estrogen dan progesteron, siklus menstruasi menjadi tidak teratur/berhenti,
-
Perkemihan : Aktivitas kendali, spingter dan otot-otot
detrussor (otot-otot blodder) hilang/menurun. disuria, sering berkemih, rasa
terbakar bila miksi.
L.
Data Penunjang
-
Pemeriksaan fungsi jantung : HDL menurun LDL meningkat
-
Pemeriksaan hormon : peningkatan KSH serum
-
Pemeriksaan radiologi vorgen : sinar x 30-50% masa
tulang hilang
M.
Pengobatan/Penatalaksanaan Perawatan
-
Terapi pengganti hormon : ERT (estrogen replacemen
terapi)
-
Efek neoplastik → sadari
-
Metode alternatif
¨
Tablet beliengair : sedatium
¨
Vitamin E
¨
Latihan kagel exercise
¨
Pelumas larut dalam air
¨
Piskoterapi
¨
Pengaturan diet suplemen kalsium
N.
Analisa Data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
||||
1
|
Do : Suhu > 37,5 0C
Tampak warna
merah pada muka, leher, dada (hot flusher)
Ds : Klien mengeluh rasa
panas terutama pada kepala, leher, dada, dan kemerahan pada kulit.
|
Wanita
umur lebih dari 45 tahun
↓
Ovarium
mengecil/ mati
↓
Estrogen
menurun
↓
Ketidakstabilan
vasomotor
↓
Vasodilatasi
dan vasokontriksi
↓
Rasa
panas, kemerahan, pada kulit, Pe ↑ suhu tubuh
↓
Gangguan
keseimbangan suhu tubuh : hipertermia
|
Gangguan keseimbangan suhu
tubuh : Hipertermia
|
||||
2
|
Do :
Pemeriksaan
dalam vagina lebih tipis, kecil dan kering
Ds :
Klien
mengeluh nyeri dan panas saat melakukan hubungan seks
|
Reproduksi
wanita atropi
↓
Penurunan
kadar estrogen
↓
Vagina
lebih kecil, dinding vagina tipis, elastisitas menurun
↓
Aktivitas
senggama
↓
Lubrikasi
lebih lama
↓
Dispareunia(nyeri
saat berhubungan seksual)
|
nyeri saat berhubungan seksual
|
||||
3
|
Do : Saat PD vagina lebih
kecil, kering dan tipis
Ds. - Klien mengatakan takut
melakukan hubungan seksual (coitus) ada rasa nyeri saat hubungan seksual
- Klien
merasa pasangannya tidak lagi tertarik pada dirinya
- Libido
menurun
|
Produksi estrogen ↓
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan
seksual
|
||||
4
|
Do :
- Penurunan TB, bengkok
dipunggung
- Hasil sinar x : 30-50% masa tulang hilang
Ds :
- Klien mengatakan sakit dan linu/ ngilu pada daerah tulang dan
sendi-sendi
- Klien mengatakan masih merokok dan asupan kalsium berkurang
- Klien
mengatakan nyeri punggung
|
Penurunan
estrogen
Perubahan kalsitosin menjadi vit D me ↓
Penyerapan kalsium oleh tubuh
menurun
Osteoporosis
resikofraktur
|
Resti fraktur
|
||||
5
|
Do : - Klien berusia > 45
tahun
- Mengalami
menopause
- Hasil
serum darah HDL ↓, LDL ↓
|
Penurunan
estrogen
↓
Penurunan
penumpukkan lipid
↓
Dalam
darah HDL ↓, LDL ↑
↓
Penyakit
arteri koroner
|
Resti terjadi penyakit jantung
koroner
|
||||
6
|
Do : - Disuria
- Vagina
mengecil dan kering dan tipis
- Pri vagina
meningkat vagina kurang elastis
Ds : - Klien mengatakan
sering berkemih
- rasa
terbakar bila miksi
|
klimakterium
↓
|
Resti infeksi saluran kencing
|
||||
7
|
Ds : Klien mengatakan merasa
pasangannya tak lagi tertarik padanya
- rasa takut
ditolak
- Kelien
membutuhkan waktu lebih lama untuk orgasme
|
Masa
menopause
↓
Perubahan
fisik
↓
Perubahan
pada pasangan
↓
Persepsi
identitas tidak menarik
↓
Gangguan
konsep diri
|
Gangguan konsep diri
|
O.
Diagnosa Keperawatan yang muncul
1.
Gangguan keseimbangan suhu tubuh : Hipertermia b.d.
ketidakstabilan vasomotor akibat estrogen menurun ditandai dengan suhu tubuh
> 37,5 0C, adanya warna merah pada muka, leher dan dada (hot
flusher), klien mengatakan rasa panas terutama pada kepala, leher, dada, dan
kemerahan pada kulit.
2.
nyeri (dispareunia) b.d. atropi reproduksi wanita
ditandai dengan klien mengalami dipareunia, saat PD vagina lebih kecil, tipis
dan kering, klien mengeluh sakit dan panas saat melakukan hubungan seksual, ada
pendarahan pasca coitus.
3.
Gangguan pemenuhan keb. Seksual b.d. dispareunia
ditandai dengan saat PD vagina lebih kecil , kering, dan tipis. Klien
mengatakan takut dalam melakukan hubungan seksual atau coitus, ada rasa nyeri
saat berhubungan seksual.
4.
Gangguan konsep diri : peran diri b.d. perubahan fisik
akibat masa menopause di tandai dengan klien merasa takut ditolak, mempunyai
perasaan pasangannya tak tertarik padanya, klien membutuhkan lebih lama untuk
mencapai orgasme.
5.
Resti terjadi penyakit jantung koroner b.d. penurunan
penumpukan estrogen ditandai dengan klien berumur > 45 tahun, mengalami
menopause, hasil serum darah HDL ↓, LDL ↑.
6.
Resti terjadi fraktur b.d. osteoporosis ditandai dengan penurunan tinggi badan,
bengkak dipunggung, sinar x : 30-50% masa tulang hilang, klien mengatakan sakit
dan ngilu / linu daerah tulang, sendi-sendi, klien mempunyai riwayat suka
merokok dan asupan kalsium berkurang, nyeri punggung.
7.
Resti terjadi infeksi saluran kencing (ISK) b.d. atropi
vagina PH vagina ↑, ditandai dengan disuria, vagina mengecil, dan tipis, PH
vagina ↑, vagina kurang elastis, klien mengatakan sering berkemih, rasa
terbakar bila miksi.
P.
Intervensi Keperawatan
No
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Tupan :
klien mengetahui fisiologi klimakterium
Tupen : dalam
jangka waktu 3 hari dengan keseimbangan suhu tubuh tidak terjadi dengan
kriteria : suhu tubuh 36,5 0C-37,5 0C
|
Beritahu klien untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap
keringat.
Hindari tempat yang bersuhu panas
Intake cairan ditingkatkan
Kolaborasi untuk terapi pengantian estrogen
Berikan konseling tentang pengaruh panas dan kemerahan tersebut
|
1.
Me ↓ panas dan proses evavorasi
2.
Tempat yang panas akan direspon tubuh dengan me ↑
suhu tubuh untuk menyesuaikan dengan suhu lingkungan sehingga temperatur akan
semakin tinggi
3.
Cairan berfungsi sebagai salah satu termoregulator
tubuh
4.
Estrogen akan mengembalikan stabilitar vasomotor
5.
Supaya mengerti dan menyadari akan perubahan fisiknya
dan tubuh mengalami adaptasi
|
2
|
Tupen :
dalam jangka waktu 1 minggu GGn rasa nyaman tak terjadi
Tupan :
dalam jangka waktu 1 hari klien mengetahui metode-metode tentang cara-cara
menghindari dispareumia waktu bersenggama
|
Beritahu untuk menggunakan kondom yang lubricating jelly atau minyak
kelapa atau pelumas larut air jika mau bersenggama
Beritahu untuk tidak menggunakan pelumas yang mengandung minyak
seperti jelly petroleum cuaselin.
|
Dapat mengurangi atau meredakan nyeri akibat hubungan seksual
Dapat menyumbat kelenjar vagina dan dapat menjadi tempat infeksi
bakteri
|
3
|
Tupan :
dalam jangka 1 minggu tak terjadi ggn keb. Pemenuhan seksual
Tupen :
dalam jangka waktu 1 hari klien tidak terjadi ggn pemenuhan keb. Seksual
|
1.
Beritahu klien untuk menggunakan lubrikan lokal
divagina saat akan melakukan senggama
2.
Lakukan senggama dengan hati-hati dan hentikan
senggama jika terjadi iritasi
|
1.
Lubrikan berfungsi sebagai pelumas lokal divagina
saat akan melakukan senggama
2.
Iritasi menyebabkan luka yang merupakan pori de entry
mikroorganisme sehingga dapat menimbulkan infeksi
|
4
|
Tupan :
dalam jangka waktu 1 minggu peran diri klien tak terganggu
Tupen :
dalam jangka waktu 1 hari peran diri klien tak terganggu dengan kriteria :
- klien
tetap percaya diri
- Klien
dapat menerima perubahan tersebut
|
1.
Beritahu/diskusikan tentang perubahan adaptasi masa
menopause pada klien dan pasangannya
2.
Beritahu bahwa dengan tidak adanya pasangan akan
memberikan efek merusak ekspresi seksual
3.
Berikan penjelasan bahwa wanita dan pasangannya dapat
mengubah cara mereka mengungkapkan seksualits selama dan setelah menopause
|
1.
Memberikan pemahaman
2.
Karena wanita yang hidup lebih lama dari pasangannya
lebih sedikit kesempatan untuk mengembangkan hubungannya
3.
Aktivitas seksual tidak berakhir karena menopause
|
5
|
Tupan :
dalam jangka waktu 10 tahun tak terjadi penyakit jantung korona
Tupen :
dalam jangka waktu 1 hari klien mengerti tentang klien mengerti tentang
gejala dan cara-cara untuk menghindari terjadinya penyakit jantung koroner
|
1.
Beritahu tentang tanda dan gejala penyakit jantung
koroner
2.
Berikan penjelasan bahwa penyakit jantung koroner
merupakan penyebab utama kematian
3.
Kolaborasi untuk pemberian therapi hormon penggantian
estrogen (ERT)
|
1.
Untuk dapat waspada dan antisipasi
2.
Supaya waspada
3.
Dapat memperlambat proses ini
|
6
|
Tupan :
dalam jangka waktu 10 tahun tidak terjadi fraktur atau injuri
Tupen :
dalam jangka waktu 1 hari klien mengerti tentang cara-cara untuk mencegah
osteoporosis
|
1.
Beritahu klien untuk diet tinggi kalsium, fosfor dan
vit. D
2.
Hindari minum teh, kopi atau alkohol berlebihan
3.
Beritahu untuk melakukan olahraga secara teratur
4.
Beritahu untuk mengkonsumsi suplemen kalsium
|
1.
Ca sebagai bahan dasar untuk pembentukan tulang yang
berkaitan dengan fosfor vit D akan diabsorbsi Ca dari usus sehingga cukup
tersedia bagi pembentukan tulang
2.
Teh, kopi dan alkohol menambah absorpsi ca dalam usus
3.
Olah raga me ↑ kekuatan tulang dengan cara
menstimulasi proses osteoblast
4.
Meningkatkan deposit kalsium untuk proses orteoblast
|
7
|
Tupan :
dalam jangka waktu 10 tahun tidak terjadi ISK
Tupen :
dalam jangka waktu 1 hari klien tak mengalami /tahu mengetahui cara mencegah
terjadinya ISK
|
1.
Beritahu untuk banyak minum air ± 6-8 gelas / hari
2.
Beritahu mengenai tanda dan gejala ISK
3.
Beritahu/latih untuk melakukan kegel ecsercise
|
1.
Untuk menurunkan konsentrasi urine, pertumbuhan
bakteri, dapat mencegah miksi
2.
Supaya waspada dan segera menghubungi pelayanan
perawatan atau petugas kesehatan
3.
Dapat menguatkan otot-otot rahim/vagina.
|
DAFTAR PUSTAKA
Mitayani.
2009. Asuhan Keperawatan Maternitas.
Salemba Medika Jakarta.
Nugroho,
Taufan. 2011.Buku Ajar Obstretri.yogjakarta:Nuha
Medika
Green,C.
J and J. M. Wilkinson. 2012. Rencana
Asuhan Keperawatan Maternal & Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC
Wilkinson,
Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Buku
Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Wilkinson,
Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Aplikasi
Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnisa Medis & Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Saleha, Sitti.
2009. Asuhan Kebidanan Pada
Masa Nifas. Jakarta
: Salemba Medika
Morgan,
Geri.2009.Obstretri & Ginekologi
Panduan Praktik (Practice Guidelines For
Obstretri& Gynecology).Jakarta:EGC
Dutton,L.A.,
Densmore,J.E., & Turner,M.B.2011.Rujukan Cepat Kebidanan. Jakarta: EGC.
Manuaba,C.,
Manuaba, F.,& Manuaba.2008.Gawat
Darurat Obstretri Ginekologi &
Obstretri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC
Manuaba,C.,
Manuaba, F., & Manuaba. 2007. Pengantar
Kuliah Obstretri. Jakarta:EGC
Carpenito,
Lynda Jual. 2007. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Jakarta : EGC
Bobak.
L. J. 2005. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta : EGC
Oxorn,
Harry dan Forte W.R. 2010. Ilmu Kebidanan.Jakarta.
Yayasan Essentia Medica
Depkes
RI, 2011, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA),
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Keluarga,
Jakarta.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Menkes Upayakan Kejar Target MDG’s.
(2013, http://www. dinkesjatengprov.go.id diakses tanggal 25 april 2015).
Prawirohardjo,
Sarwono. 2009 . Ilmu Kebidanan .Jakarta
. PT.Bina Pustaka.
Rasjidi,
Imam. 2009. Sectio Saesarea dan
Laparotomi Kelainan Adneksa. CV Sagung Seto Jakarta.
Azizah,
Ninik.September 2013.Jurnal EduHealth.Volume 3.No 2.halaman 69-132
Hidayat.2009.Pengantar Riset Keperawatan.Jakarta:Salemba
Medika
Walyani, Elisabeth Siwi.2015.Asuhan Kebidanan Kehamilan.yogyakarta:Pustaka
Baru Press
0 komentar:
Posting Komentar