Sabtu, 09 Desember 2017

LP BAYI BARU LAHIR




LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE BAYI BARU LAHIR



Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tahap Profesi
Stase Keperawatan Maternitas





Description: logo STIKes.jpg






Oleh :

ATTIH HARTINI SUTISNA, S.Kep
 4012180010





SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA
JURUSAN S-1 ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2017

PERAWATANA MATERNITAS PADA
BAYI BARU LAHIR

A.    Definisi
Bayibaru lahir adalah bayi lahir sampai usia 4 minggu, lahir biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu, pada kehamilan cukup bulan, berbagai system fisiologis dan antomi mencapai tingkat perkembangandan memungkinkan janin memiliki eksistensi terpisah dari ibunya. Saat dilahirkan, bayi baru lahir memiliki kompotensi prilaku dan interaksi sosial.
Periode neonatal yang berlangsung sejak bayi sampai usia 28 hari. Merupakan waktu berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis pada bayi baru lahir.

B.     Penilaian Anak di Lakukan Secara AFGAR :
Penilaian keadan umum bayi di tentukan pada 1 menit pertama, 5 menit dan 10 menit dengan menggunakan penilaian AFGAR.
NO.
TANDA
ANGKA PENILAIAN
0
1
2
1
APPERANCE
( Warna kulit)
Biru pucat
Badan merah, anggota biru
Seluruh badan merah
2
PULSE RATE
(Frekuensi Nadi)
Tidak Ada
Lambat (< 100)
≥ 100x/ mnt
3
GRIMACE
(Reaksi rangsangan)
Tidak Ada
Sedikit gerakan mimic (grimace)
Batuk/ bersin
4
ACTIVITY
(Tonus Otot)
Tidak Ada
Fleksi dari anggota tubuh
Pergerakan aktif
5
RESPIRATION
(Pernapasan)
Tidak Ada
Lambat (Tidak teratur)
Baik, menangis

Nilai AFGAR :
·         0 – 3 asfiksi berat
·         4 – 6 asfiksi sedang
·         7 – 10 keadaan bayi naik/ normal

C.   
Sirkuklasi janin sebelum lahir
Darah vena dari tungkai bawah dan kepala
Atrium kanan, ventrikel kiri
Artei pulmonal asenden dan duktus arterius

 
Patofisiologi








































Foramen
 



Duktus arteriosus
 








35 % darah keluar dari ventrikel
 










 








































D.    ADAFTASI FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR
1.        Sistem Pernapasan
Stimulus yang pertama kali membantu pernapasan adalah factor kimia dan suhu, udara masuk ke paru-paru dan alveoli sebagian masuk kafiler dan linpe sebagian keluar saat persalinan dan pengeluaran bayi.
2.        Sistem Sirkulasi
Terjadi secara bertahap karena adanya perubahan tekanan jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar.
3.        Sistem termolegurasi
Bayi kehilangan panas tubuh karena:
a.         Permukaan bayi yang luas, panas hilang karena lingkungan
b.        Terlambatnya penyimpanan cadangan panas pada lapisan lemak subcutan.
c.         Mekanisme bayi dalam memproduksi panas tubuh (fungsi hypothalamus belum sempurna)
4.        System hemopoesis
Volume darah bayi saat dari plasenta 80-85 ml/kg BB, saat setelah pemotongan tali pusat 300 ml/kg BB.
5.        Keseimbangan cairan dan elektrolit
Pada saat lahir banyaknya cairan 73%/BB, pada saat dewasa 58%/BB.
6.        System gastrointestinal
System kunjugasi bilirubin terpenuhi mempengaruhi joundis fisiologis ditandai keluar mekonium berwarna hitam.
7.        System perkemihan
Defisiensi fungsi ginjal dalam mengkonsentrasikan urin dan menanggulangi kondisi stress cairan dan elektrolit seperti dehidrasi atau kelebihan cairan.
8.        System integument
Struktur kulit: fungsinya masih imatur, kelenjar lemak sangat aktif karena banyaknya androgen dari ibu, kelenjar keringat dalam  respon panas atau stimulasi keringat saat menangis suara seperti orang dewasa.
9.        System muskuloskeletal
Banyaknya kartilago, tengkorak relative lebih lembut dan terpisah dari membrane.
10.    System imunologi
BBL telah dilengkapi beberapa pertahanan infeksi kulit sel-sel pembunuh kuman, pembentukan antibody spesifik, tetapi antibody yang terbentuk belum cukup kuat dan masih rentan terhadap berbagai penyakit.
11.    System endokrin
Berkembang secara edekuat tapi masih imatur: dampak sex hormone si ibu sangat jelas (pubertas miniature)
12.    System persarafan
Reflek primitive, system saraf otonom, mielinisasi, system saraf mengikuti system cephalo kaodal proksimo distal.
13.    Fungsi panca indra
Fungsi indra yang paling sensitive  adalah pada kulit karena seluruh sensasi dapat diterima pada seluruh permukaan kulit telapak tangan dan kaki relative lebih peka.

E.     Kemungkinan Data Fokus
Pemeriksaan Fisik
1.      Kaji keadaan umum
Keadaan pada posisi terlentang,tengkurap, kulit (biru,pucat, kuning, perdarahan, jaringan subkutis), kesadaran  : kompos mentis, tangisan bayi (lapar. popok basah)
2.                                                                                                              Postur
Inspeksi dan palpasi    : pincak kepala, lengan tungkai bawah dalam keadaan flexi ringan, tangan menggegam.
3.      Mengkaji tanda – tanda vital   :     Denyut jantung dan denyut nadi 120 – 160 x /menit, suhu  36 – 37 ˚C, Respirasi 30 – 60 x / menit, Tekanan darah 78/42 mmHg.
Berat badan                              :    Perempuan 2.5 – 4 Kg, Laki – laki 3.5 Kg                      
Panjang badan                          :    Dari kepala sampai tumit normal 45 – 50 Cm
Lingkar kepala                          :    33 – 35 cm ukuran lingkar kepala dan dada bias hamper sama selama 1 – 2 hari setelah lahir
Lingkar dada                            :    dua sentimeter lebih kecil dari pada lingkar kepala :    30 – 33 cm
4.      Integumen
Warna               :    merah muda bervariasi pada setiap etnik, pigementasi mulai terjadi gelap dilapisan basal epidermis segera setelah lahir,adanya ikterik, fisiologis dialami 50 % bayi cukup bulan
Tanda lahir        :    Inspeksi dan palpasi untuk melihat lokasi, ukuran, distribusi, kararkteristik
5.      Kepala             :
inspeksi bentuk dan ukuran      :    besarnya seperempat panjang tubuh molase, Periksa caputsuccedanum peralihan adanya ekomosi.
Inspeksi pola, distribusi jumlah rambut, raba tekstur : keperakan, helai rambut satu – satu, menempel datar pada kulit; pola pertumbuhan adalah menuju muka dan leher.
6.      Mata                           :    Kedua mata jarakny masing – masing 1/3 dari kantung yang lainnya
Bentuk dan ukuran     :    Simetris, reflek kedip, oedema jika ditetes parae nitrat
Kelopak mata             :    Keberadan ukuran
Gerakn bola mata       :    Strabismus, Nistagmus, sementara sampai usia bulan  ke 3 /ke 4
Alis mata                    :    Distribusi penyebaran atau terpisah (tidak berhubungan di garis tengah)
7.      Hidung
Observasi ukuran, letak, kepatenan, konfigurasi tulang hidung
8.      Telinga
Observasi ukuran, letak, kepala jumlah kartilago N : Ukuran kecil besar, lentur, pendengaran
9.      Wajah
Observasi wajah secara menyeluruh : deformitas dan posisi
10.  Mulut
Inspeksi dan palpasi   :    Warna bibir, bentuk bibir sumbing atau tidak
Gusi                            :    Lidah, ukuran,warna
11.  Leher
Inspeksi dan palpasi   :    Panjang,pendek, dikelilingi lipatan kulit tidak, ada selaput teraba, posisi,kelenjar thyroid teraba tidak
12.  Abdomen
Inspeksi dan palpasi   :    Tali pusat,arteri, vena putih keabu – abuan
Auskultasi                  :    Bising usus 12 x/menit
13.  Genitalia
a.       Perempuan            : Klitoris biasanya oedema,labia mayora pada bayi cukup
  Bulan
b.      Laki –laki             
Inspaksi dan palpasi penamoilan umum
-          Penis                      : Meatus urinarius di ujung penis
-          Prepusium             : Menutupi glans penis dan di tarik kebelakang
-          Skrotum rugae      
-          Testis                     : Keraba pada setiap sisi
-          Berkemih               : Selam dalam 24 jam aliran adekuat, jumlah adekuat
-          Reflek ereksi         : Ereksi bisa spontan dan ketika alat kelamin di sentuh
-          Kriemoler              : Testis tereaksi terutama bila bayi baru lahir kedinginan
14.  Ekstremitas
Umum :Inspeksi dan palpasi
-          Derajat fleksi
-          Rentan pergerakan sendi
-          Kesimetrisa gerakan tonus otot
-          Klavikula
-          Inspeksi dan palapasi lengan dan tangan : lebih panjang dari tungkai
-          Jumlah jari
-          Palaopasi humerus : Tangan sering menggemngam
-          Persendian, bah, siku, Pergelangan tangan, jari, reflek mengenggam
Tumgkai dan kaki : Inspeksi dan palpasi
-          Warana
-          Kebutuhan
-          Panjang
-          Luteus mayor
-          jumlah jari kaki
-          Kram persendian
-          Panggul
-          Lutut
-          Pergelangan kaki
-          Jari kaki
15.  Punggung
Inspeksi dan palpasi
-          Tulang punggung
-          Punggung daerah pilonidal
-          Bahu
-          Reflek
-          Selaput
-          Kristaliliaka
-          Pangkal hidung
16.  Anus
Inspeksi dan palpasi
-          Tempat
-          Potensi
-          Distensi abdomen
-          Jumlah
-          Lesi pada spingter
-          Pengeluaran mekonium, feses
-          ubang di daerah anus
F.     Perawatan Kolaboratif
1.      Lingkungan yang protektif yang sangat diperlukan dalamperawatan bayi baru lahir
a.       Faktor lingkungan : Penyediperorangan yang adekuat, menghilangkan kondisi bayi yang dapat menimbulkan kebakaran,pengamanan alat – alat bertenaga listrik,ventilasi yang adekuat.
b.      Tindakan untuk menghindari infeksi : Tempat sampah jauh letaknya 60 cm minimal, mecuci tangan dengan baik saat akan menangani bayi
2.      Adopsi terhadap kehidupan diluar rumah
a.       Suhu tubuh
b.      Supali O2 yang adekuat
c.       Mempertahankan bersihan jalan nafas
d.      Menghisap pada jalan nafas
e.       Menghangatkan bayi yang mengalami hipotermi
3.      Mendukung orang tua dalam perawatan bayi mereka
a.       Interaksi sosial
b.      Memberi makanan bayi
c.       Mengendong dan mengatur posisi
d.      Merawat talipusat
e.       Memandikan bayi
f.       Ruam
g.      Pakaian
h.      Perawatan linen bayi

F. Analisa data
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1
DO :
-          Frekuensi nafas >60x/menit
-          Suhu < 36 ˚C
-          Nadi 160 x/menit
-          Terdapat pernafasan cuping hidung
-          Terdapat mucus pada saluran cerna
Pengembangan paru belum sempurna
 

Terjadinya penumpukan secret dalam jalan nafas


 
Suplai O2 kejaringan menurun

Usaha bernafas meningkat

Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif
Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif
2
DO :
-          Suhu < 36 ˚C
-          Akral dingin
-          Kulit bayi tipis transparan
-          Lemak subkutan minimal/lemak coklat terbatas
Bayi baru lahir

Lemak subkutan minimal / lemak coklat terbatas

Kemampuan menggigil menurun


 
Aktifitas kurang

Resiko hipotermia
Resiko hipotermia
3
DS: -
DO :
-          Ada anggota keluarga baru (bayi)
kelahiran bayi cukup bulan

Penambahan anggota baru
 

Perubahan peran sebagai ibu, ayah, anak
 

Perubahan peran keluarga


Perubahan peran keluarga
4
DO :
-  Kulit bayi yang tipis dan transparan
-  Pertahanan tubuh bayi masih kurang
-  Perawatan tali pusat kurang maximal
-  Ketidak tahuan ortu dalam merawat talipusat
-  Kebersihan ibu (tidak mencuci tangan sebelum / sesudah merawat tali pusat)
Bayi baru lahir

Cadangan immunoglobulin maternal menurun

Sistem imun belum optimal
 

Adanya port de’ entry

Kuman mudah berkembang biak

Resiko infeksi




Resiko infeksi

 
G.  Diagnosa Keperawataan
a.       Perubahan peran keluarga berhubungan dengan adanya anggota keluarga baru.
b.      Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif  b/d produksi mucus meningkat
c.       Resiko terjadinya hipotermi b/dPusat pengaturan suhu di hipotalamus belum optimal
d.      Resiko terjadinya infeksi b/d Sistem imun  belum optimal
  1. Rencana Asuhan Keperawatan
No DX
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Tupan :
Proses perubahan peran dalam keluarga dapat dilalui dengan baik
Tupen :
Keluarga mau dan mampu menerima peran keluarga dengan baik
dengan criteria :
-  ibu dan ayah merasa bahagia dengan kelahiran putrid / putra
1.      Beri tahukan pada ayah/ibu atau keluarga yang lain jenis kelamin dan kondisi bayi sesaat setelah lahir
2.      Libatkan ayah ( suami klien ) saat proses persalinan

3.      Langsung berikan ASI sesaat setelah bayi lahir ( sudah dibersihkan )
4.      Usahakan bayi dan ibu berada dalam satu ruangan perawatan ( rooming in )
5.      Libatkan semua anggota keluarga untuk mengenal anggota keluarganya yang baru dan jelskan tugas dan peran utamanya pada masing-masing anak yang sebelumnya.
6.      Biasakan anggota keluarga untuk selalu menyentuh dan menemani serta berkomunikasi dengan bayi setiap ada kesempatan
1.      Dengan menyebutkan hal tersebut akan tahu ekspresi wajah dari anggota keluarga, apakah bayi ini lahir diharapkan atau tidak
2.      Agar suami bias tahu perjuangan istri saat melahirkan ( program sayang istri dan anak )
3.      Menyusui ASI langsung setelh lahir bias menambah rasa sayang ibu dan anak.
4.      Perawatan bayi satu ruangan dengan ibu bias menambah ikatan antara ibu dan anak
5.      Agar pengenalanseperti itu bias meminimalkan rasa cemburu dari anggota keluargany7a yang lain utamanya kakak bayi yang sudah bias menilai apakah ibu/ayah pilih kasih atau tidak.
6.      Dengan sikap tersebut, bayi responsive dan anggota keluarga akan cepat merasa terbiasa hidup berdampingan dengan bayi.
2
Tupan :
Bersihan jalan nafas efektif
Tupen :
Dalam waktu kurang dari 24 jam bersihan jalan nafas efektif dengan criteria :
-  Frekuensi nafas normal 120 – 160 x/mnt
-  Pernafasan cuping hidung tidak ada
-  Mucus berkurang
1.      Kaji tanda – tanda vital
2.      Lakukan hisapmulut

3.      Tepuk – tepuk punggung bayi
4.      Posisikan bayi dengan posisi miring apabila sudah di berikan makan

1.      Mengetahui keadaaan umum bayi
2.      Untuk memperlancar jalan nafas
3.      Membantu pengeluaran sekret
4.      Untuk mencegah aspirasi

3
Tupan :
Hipotermi tidak terjadi
Tupen :
Dalam waktu 1 hari resiko hipotermi tidak terjadi dengan criteria :
-  Suhu tubuh normal (36 – 37 ˚ C)
-  Kulit teraba hangat
1.      Kaji suhu bayi setiap 2 jam

2.      Tempatkan bayi dalam lingkungan yang hangat
3.      Ganti alat tenun (popok &parnel) apabila basah

4.      Kaji tanda – tanda hipotermi
5.      Hindari bayi kontaks langsung dengan udara dingin
1.      Untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan suhu
2.      mempertahankan suhu bayi dalam keadaan normal
3.      Mencegah kehilangan suhu tubuh melalui evaporasi
4.      Untuk menghindari kehilangan suhu tubuh yang tidak terduga
5.      Mencegah terjadinya hipotermi
4
Tupan :
Infeksi tidak terjadi
Tupen :
Dalam waktu 2 hari resiko infeksi tidak terjadi dengan criteria :
-  Tidak ada tanda – tanda infeksi
-  Reflek menelan dan menghisap  baik
1.      Ganti balutan tali pusat setiap hari sehabis mandi

2.      Kaji tanda vital dan keadaan umum bayi



3.      Cuci tangan setiapdan sebelumkontak dengan bayi
4.      Pertahankan kulit bayi tetapkering dan bersih



5.      Hindari bayi kontak langsung dengan yang mengalami infeksi
1.      dengan penggantian tali pusat setiap hari di usahan mikroorganisme tidak berkembang biak
2.      Meningkatnya suhu tubuh dapat menandakan proses inflamasi sedang berlangsung
3.      Diharapkan penyebaran unfeksi melalui tangan tidak terjadi
4.      Mencegah adanya kehilangan suhu tubuh dan mencegah adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh
5.      Karena daya tahan tubh bayi belumoptimal sehingga bayi mudah terrular

DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta.
Nugroho, Taufan. 2011.Buku Ajar Obstretri.yogjakarta:Nuha Medika
Green,C. J and J. M. Wilkinson. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal & Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnisa Medis & Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Saleha,  Sitti.  2009.  Asuhan  Kebidanan  Pada  Masa  Nifas.  Jakarta  :  Salemba Medika
Morgan, Geri.2009.Obstretri & Ginekologi Panduan Praktik (Practice Guidelines For Obstretri& Gynecology).Jakarta:EGC
Dutton,L.A., Densmore,J.E.,  & Turner,M.B.2011.Rujukan  Cepat   Kebidanan. Jakarta: EGC.
Manuaba,C., Manuaba, F.,& Manuaba.2008.Gawat Darurat Obstretri Ginekologi & Obstretri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC
Manuaba,C., Manuaba, F., & Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstretri. Jakarta:EGC
Carpenito, Lynda Jual. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Bobak. L. J. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Oxorn, Harry dan Forte W.R. 2010. Ilmu Kebidanan.Jakarta. Yayasan Essentia Medica
Depkes RI, 2011, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Keluarga, Jakarta.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Menkes Upayakan Kejar Target MDG’s. (2013, http://www. dinkesjatengprov.go.id diakses tanggal 25 april 2015).
Prawirohardjo, Sarwono. 2009 . Ilmu Kebidanan .Jakarta . PT.Bina Pustaka.
Rasjidi, Imam. 2009. Sectio Saesarea dan Laparotomi Kelainan Adneksa. CV Sagung Seto Jakarta.
Azizah, Ninik.September 2013.Jurnal EduHealth.Volume 3.No 2.halaman 69-132
Hidayat.2009.Pengantar Riset Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Walyani, Elisabeth Siwi.2015.Asuhan Kebidanan Kehamilan.yogyakarta:Pustaka Baru Press

0 komentar:

Posting Komentar

Detik - detik Tsunami Kota Palu