LAPORAN
PENDAHULUAN
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PERAWAT
DISUSUN OLEH :
ATTIH HARTINI SUTISNA, S.Kep
NIM : 4012180010
PROGRAM
PROFESI NERS
STIKES BINA
PUTERA BANJAR
TAHUN 2018
|
LAPORAN PENDAHULUAN
PENHITUNGAN KEBUTUHAN
PERAWAT
A.
Hakekat Ketenagakerjaan
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah
pengeturan, mobilisasi potensi, proses motivasi, dan pengembangan sumber daya
manusia dalam memenuhi kepuasan melalui karyanya. Hal ini berguna untuk
tercapainya tujuan individu, organisasi, ataupun komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang
diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsaah yang dianut
oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan tenaga kerja. Misalnya,
pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang tenaga keperawatan. Dari
pandangan tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan
gambaran pimpinan.
B.
Prinsip – Prinsip Dalam
Ketenagakerjaan
1.
Pembagian Kerja
Prinsip dasar untuk
mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap orang memilik
tugas tertentu. Untuk ini kepala bidang keperawatan perlu mengetahui tentang :
a.
pendidikan dan pengalaman setiap staf
b.
peran dan fungsi perawat yang diterapkan
di RS tersebut
c.
mengetahui ruang lingkup tugas kepala
bidang keperawatan dan kedudukan dalam organisasi
d.
mengetahui batas wewenang dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
e.
mengetahui hal- hal-hal yang dapat
didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga non keperawatan
f.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
pengelompokkan dan pembagian kerja
§ jumlah
tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan kemampuannya
§ tiap
bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis
§ tiap
staf memiliki perincian tugas yang jelas
§ variasi
tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya
§ mencegah
terjadinya pengkotakkan antar staf/kegiatan
§ penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak,
kesulitan dan waktu
g.
Disamping
itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta bantuan atau
bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima tugas
2.
Pendelegasian Tugas
Pendelegasian
adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak dalam
batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang pimpinan dapat mencapai
tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain, hal mana merupakan inti
manajemen. Selain itu dengan pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai waktu
lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan
dan evaluasi. Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan
manajemen yang bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang
lebih besar akan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk
memegang tugas atau tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian
akan menghambat inisiatif staf.
Keuntungan bagi
staf dengan melakukan pendelegasian adalah mengambangkan rasa tanggung jawab,
meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri, berkualitas, lebih komit dan
puas pada pekerjaan.. Disamping itu mamfaat pendelegasian untuk kepala bidang
keperawatan sendiri adalah mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal
lain seperti perencanaan dan evaluasi, meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya
diri, memberikan pengaruh dan power baik intern maupun ekstern, dapat mencapai
pelayanan dan sasaran keperawatan melalui usaha orang lain
Walaupun
pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak pimpinan yang gagal
mengerjakan pendelegasian ini. Beberapa alasan yang
menghambat dalam melakukan pendelegasian :
a.
meyakini pendapat yang salah “Jika kamu
ingin hal itu dilaksanakan dengan tepat, kerjakanlah sendiri”.
b.
kurang percaya diri
c.
takut dianggap malas
d.
takut persaingan
e.
takut kehilangan kendali
f.
merasa tidak pasti tentang apa dan kapan
melakukan pendelegasian, mempunyai definisi kerja yang tidak jelas
g.
takut tidak disukai oleh staf, dianggap
melemparkan tugas
h.
menolak untuk mengambil resiko
tergantung pada orang lain
i.
kurang kontrol yang memberikan
peringatan dini adanya masalah, sehubungan dengan tugas yang didelegasika
j.
kurang contoh dari pimpinan lain dalam
hal mendelegasikan
k.
kurang keyakinan dan dan kepercayaan
terhadap staf, merasa staf kurang memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk
melakukan tugas tersebut.
Dalam
pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa tugas dan seberapa
besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf.
Hal ini tergantung pada :
a.
Sifat kegiatan ; untuk kegiatan rutin,
delegasi wewenang dapat diberikan lebih besar kepada staf.
b.
Kemampuan staf ; tugas yang didelegasikan
jangan terlalu ringan atau terlalu berat.
c.
Hasil yang diharapkan ; Applebaum dan
Rohrs menyarankan agar pimpinan jangan mendelegasikan tanggung jawab untuk
perencanaan strategik atau mengevaluasi dan mendisiplin bawahan baru. Mereka
juga menyarankan agar mendelegasikan tugas yang utuh dari pada mendelegasikan
sebagian aspek dari suatu kegiatan.
Beberapa petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang
efektif :
a.
jangan
membaurkan dengan pelemparan tugas. Oleh karena itu jangan mendelegasikan tugas
yang anda sendiri tidak mau melakukannya.
b.
jangan takut salah
c.
jangan mendelegasikan tugas pada
seseorang yang kurang memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk sukses
d.
kembangkan
tingkat keterampilan dan pengetahuan staf, sehingga mereka dapat melakukan
tugas yang didelegasikan
e.
perlihatkan
rasa percaya atas kemampuan staf untuk berhasil
f.
antisipasi
kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahan masalahnya
g.
hindari kritik bila terjadi kesalahan
h.
berikan penjelasan yang jelas tentang
tanggung jawab, wewenang, tanggung gugat dan dukungan yang tersedia
i.
berikan
pengakuan dan penghargaan atas tugas yang telah terlaksana dengan baik
Langkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan
pendelegasian yang efektif :
a.
tetapkan tugas yang akan didelegasikan
b.
pilihlah
orang yang akan diberi delegasi
c.
berikan
uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas
d.
uraikan
hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil tersebut
e.
jelaskan batas wewenang dan tanggung
jawab yang dimiliki staf tersebut
f.
minta staf tersebut menyimpulkan pokok
tugasnya dan cek penerimaan staf tersebut atas tugas yang didelegasikan.
g.
tetapkan waktu untuk mengontrol
perkembangan
h.
berikan dukungan
i.
evaluasi hasilnya
3.
Koordinasi
Koordinasi adalah
keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga yang ada
dibangsal. Keselarasan ini
dapat terjalin antar perawat dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan
tenaga dari bagian lain.
Manfaat Koordinasi:
a.
menghindari perasaan lepas antar tugas
yang ada dibangsal / bagian dan perasaan lebih penting dari yang lain
b.
menumbuhkan rasa saling membantu
c.
menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap
antar staf
Cara koordinasi : Komunikasi terbuka, dialog,
pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan, pembakuan formulir yang berlaku.
4.
Manajemen
Waktu
Dalam mengorganisir sumber daya, sering kepala
bidang keperawatan mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu.
Banyak waktu pengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu
pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan lebih efektif. Untuk mengendalikan
waktu agar lebih efektif perlu :
a.
analisa waktu yang dipakai; membuat
agenda harian untuk menentukan kategori kegiatan yang ada
b.
memeriksa kembali masing-masing porsi
dari tiap aktifitas
c.
menentukan prioritas pekerjaan menurut
kegawatan, dan perkembangannnya serta tujuan yang akan dicapai
d.
mendelegasikan
Hambatan
yang sering terjadi pada pengaturan waktu
a.
terperangkap
dalam pekerjaan
b.
menunda
karena takut salah
c.
tamu
yang tidak terjadwal
d.
telpon
e.
rapat
yang tidak produktif
f.
peraturan
“open door”
g.
tidak
dapat mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak perlu
C.
Perhitungan Tenaga Perawat
1.
Hitunglah
dengan menggunakan formula (misal formula PPNI)
125% pada formula ini diasumsikan karena asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat di Indonesia masih berpola pada
tindakan yang banyak ke arah tindakan non keperawatan sehingga perlu
ditambahkan jumlahnya, selain itu diasumsikan bahwa kinerja keperawatan oleh
perawat Indonesia masih 75%.
Contoh:
Hasil
analisis selama 6 bulan Pada ruangan dengan kategori medikal bedah didapatkan
rata-rata pasien yang dirawat : Self care 5 orang, partial care 10 orang dan
total care 5 orang
Jawaban:
Dari
data di atas kita sudah tahu untuk rata-rata pasien (TT x BOR) = 20 orang, dan
langkah selanjutnya kita harus menghitung terlebih dahulu jam asuhan yang harus
diberikan:
Self
Care = (5 x 1 jam) + (5 x 1 jam) + (5 x 0,25 jam) = 11,25 jam
Partial
Care = (10 x 3 jam) + (10 x 1 jam) + (10 x 0,25 jam) = 42,5 jam
Total
Care = (5 x 6 jam) + (5 x 1 jam) + (5 x 0,25) = 36,25 jam
Total
Jam asuhan = 11,25 + 42,5 + 36,25 = 90 jam/20 pasien
Rata-rata
jam asuhan = 4,5 jam
Maka Jumlah keseluruhan kebutuhan tenaga keperawatan
adalah
TP=((4,5 x52x7x20)/(1640 jam) ) x 125% = 24,9 orang perawat Dibulatkan menjadi 25 orang perawat pelaksana
TP=((4,5 x52x7x20)/(1640 jam) ) x 125% = 24,9 orang perawat Dibulatkan menjadi 25 orang perawat pelaksana
Catatan
: Jumlah Perawat bukan hal yang utama dalam pemberian pelayanan tetapi terdapat
aspek lain yang sangat berperan yaitu KOMITMEN PERAWAT dalam melaksanakan
Asuhan.
2.
Metode Douglas
Douglas (1984,
dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana
masingmasing kategori mempunyai nilai standar per shift nya, yaitu sebagai
berikut :
Jumlah
Pasien
|
Klasifikasi Klien
|
||||||||
Minimal
|
Parsial
|
Total
|
|||||||
Pagi
|
Sore
|
Malam
|
Pagi
|
Sore
|
Malam
|
Pagi
|
Sore
|
Malam
|
|
1
|
0,17
|
0,14
|
0,07
|
0,27
|
0,15
|
0,10
|
0,36
|
0,30
|
0,20
|
2
|
0,34
|
0,28
|
0,14
|
0,54
|
0,30
|
0,20
|
0,72
|
0,60
|
0,40
|
3
|
0,51
|
0,42
|
0,21
|
0,81
|
0,45
|
0,30
|
1,08
|
0,90
|
0,60
|
Dst
|
Contoh
kasus
Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan
minimal, 8 orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan
ketergantungan total.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :
Minimal
|
Parsial
|
Total
|
Jumlah
|
|
Pagi
|
0,17
x 3 = 0,51
|
0.27
x 8 = 2.16
|
0.36
x 6 = 2.16
|
4.83
(5) orang
|
Sore
|
0.14
x 3 = 0.42
|
0.15
x 8 = 1.2
|
0.3
x 6 = 1.8
|
3.42
(4) orang
|
Malam
|
0.07
x 3 = 0.21
|
0.10
x 8 = 0.8
|
0.2
x 6 = 1.2
|
2.21
(2) orang
|
Jumlah secara keseluruhan
perawat perhari 11 Orang
|
3.
Metode Gillies
Gillies (1994) menjelaskan rumus kebutuhan tenaga
keperawatan di suatu unit perawatan adalah sebagai berikut :
Jumlah jam
keperawatan rata
rata jumlah
yang dibutuhkan
klien/hari x klien/hari x hari/tahun
Jumlah
hari/tahun - hari
libur x jmlh jam
kerja
Masing2 tiap
perawat
Perawat
jumlah keperawatan yang dibutuhkan /tahun
= jumlah
jam keperawatan yang di berikan perawat/tahun
= jumlah
perawat di satu unit
Prinsip
perhitungan rumus Gillies :
Jumlah
Jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah :
a.
waktu keperawatan langsung (rata rata
4-5 jam/klien/hari) dengan spesifikasi pembagian adalah : keperawatan mandiri (self
care) = ¼ x 4 = 1 jam , keperawatan partial (partial care ) = ¾ x 4 = 3 jam , keperawatan
total (total care) = 1-1.5 x 4 = 4-6 jam dan keperawatan intensif (intensive
care) = 2 x 4 jam = 8 jam.
b.
Waktu keperawatan tidak langsung
menurut
RS Detroit (Gillies, 1994) = 38 menit/klien/hari
menurut
Wolfe & Young ( Gillies, 1994) = 60 menit/klien/hari = 1
jam/klien/hari
c.
Waktu penyuluhan kesehatan lebih kurang
15 menit/hari/klien = 0,25 jam/hari/klien
d.
Rata
rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit berdasarkan
rata -
rata biaya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR) dengan rumus :
Jumlah hari perawatan
RS dalam waktu tertentu x 100 %
Jumlah tempat tidur x 365 hari
e.
Jumlah
hari per tahun yaitu : 365 hari.
f.
Hari libur masing-masing perawat per
tahun, yaitu : 73 hari ( hari minggu/libur = 52 hari ( untuk hari sabtu
tergantung kebijakan rumah sakit setempat, kalau ini merupakan hari libur maka
harus diperhitungkan , begitu juga sebaliknya ), hari libur nasional = 13 hari,
dan cuti tahunan = 8 hari).
g.
Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40
jam per minggu (kalau hari kerja efektif 6 hari maka 40/6 = 6.6 = 7 jam per hari, kalau hari kerja
efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam per hari)
h.
Jumlah tenaga keperawatan yang
dibutuhkan disatu unit harus ditambah 20% (untuk antisipasi kekurangan
/cadangan ).
i.
Perbandingan profesional berbanding
dengan vocasional = 55% : 45 %
Contoh
a.
Rata
rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
b.
Rata rata = 17 klien / hari (3 orang
dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang
dengan ketergantungan
total)
c.
Jumlah jam kerja tiap perawat = 40
jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam kerjaperhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
d.
Jumlah
hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
Jumlah
jam keperawatan langsung
-
Ketergantungan minimal = 3 orang x 1 jam = 3
jam
-
Ketergantungan partial = 8
orang x 3 jam = 24 jam
- Ketergantungan total = 6 orang x 6 jam = 36 jam
Jumlah
jam =
63 jam
Jumlah
keperawatan tidak langsung
17 orang klien x 1 jam = 17 jam
Pendidikan
Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam
Sehingga
Jumlah total jam keperawatan /klien/hari :
63
jam + 17 jam + 4,25 jam = 4,96 Jam/klien/hari
17
orang
Jadi,,
Jumlah
tenaga yang dibutuhkan :
4,96
x 17 x 365 = 30.776,8 =
15,06 orang ( 15 orang )
(365
– 73) x
7 2044
Untuk
cadangan 20% menjadi 15 x 20% = 3 orang
Jadi
jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 15 + 3 = 18 orang /hari
Perbandingan
profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 10 : 8 orang
4.
Pedoman cara
perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan (DepKes RI, 2005)
a.
Pengelompokan unit kerja rumah sakit
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan
bidan)harus memperhatikan unit kerja yang ada di rumah sakit. Secara garis
besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah sakit sebagai berikut :
§ Rawat
inap dewasa
§ Rawat
inap anak/perinatal
§ Rawat
inap intensif
§ Gawat
darurat (IGD)
§ Kamar
bersalin
§ Kamar
operasi
§ Rawat
jalan
b.
Model pendekatan dalam perhitungan
kebutuhan tenaga keperawatan
Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan
dalam perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan) di ruang
rawat inap rumah sakit.
Cara perhitungan berdasarkan klasifikasi pasien :
§ Tingkat
ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
§ Rata
pasien per hari
§ Jam
perawatan yang diperlukan/hari/pasien
§ Jam
perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
§ Jam
efektif setiap perawat/bidan adalah tujuh jam per hari
Tabel.
Contoh
Perhitungan dalam satu ruangan Berdasarkan Klasifikasi pasien
No.
|
Jenis / Kategori
|
Rata-rata pasien / hari
|
Rata-rata jam perawatan / pasien / hari
|
Jumlah perawatan / hari
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
1
|
Pasien
penyakit dalam
|
10
|
3,5
|
35
|
2
|
Pasien
bedah
|
8
|
4
|
32
|
3
|
Pasien
gawat
|
1
|
10
|
10
|
4
|
Pasien
anak
|
3
|
4,5
|
13,5
|
5
|
Pasien
kebidanan
|
1
|
2,5
|
2,5
|
Jumlah
|
23
|
93,0
|
Jumlah
tenaga keperawatan yang diperlukan adalah :
|
Jumlah
jam perawatan
Jam
kerja efektif per shif
Untuk
perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan hari
libur/cuti/hari besar (loss day)
Loss
day =
|
Jumlah
hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar
Jumlah
hari kerja efektif
|
52 + 12 + 14 + = 78
hari
286
Jumlah tenaga keperawatan yang
mengerjakan tugas-tugas non-keperawatan (non-nursing jobs), seperti :
membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan
pasien dan lain-lain, diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
(Jumlah
tenaga keperawatan + loss day) x 25%
(13
+ 3,5) x 25% = 4,1
Jumlah tenaga : tenaga yang tersedia +
faktor koreksi
=
16,5 + 4,1 = 20,6 (dibulatkan 21 perawat/bidan)
Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan
untuk contoh tersebut adalah 21 orang.
Tingkat Ketergantungan Pasien :
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa
kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan keperawatan/kebidanan.
Asuhan keperawatan minimal (minimal
care), dengan kriteria:
1.
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri;
2. Makan
dan minum dilakukan sendiri;
3.
Ambulasi dengan pengawasan;
4.
Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap sif;
5. Pengobatan
minimal, status psikologis stabil;
Asuhan keperawatan sedang, dengan
kriteria:
1.
Kebersihan diri dibantu, makan, minum, dibantu;
2.
Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
3.
Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali;
Asuhan keperawatan agak berat, dengan
kriteria:
1.
Sebagian besar aktivitas dibantu;
2.
Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
3.
Terpasang folley chateter, intake output dicatat;
4.
Terpasang infus;
5.
Pengobatan lebih dari sekali;
6.
Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
Asuhan keperawatan maksimal, dengan
kriteria:
1. Segala aktivitas
dibantu oleh perawat;
2. Posisi pasien
diatur dan diobservasi tanda-tanda vital setiap dua jam ;
3. Makan memerlukan NGT
dan menggunakan suction;
4.
Gelisah/disorientasi
Jumlah jam perawat yang dibutuhkan
adalah :
Jumlah jam perawatan di ruangan/hari
Jam efktif perawat
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut
ditambah (faktor koreksi) dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
Loss day =
|
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti
+ hari besar
Jumlah
hari kerja efektif
Jumlah tenaga keperawatan yang
mengerjakan tugas-tugas non-keperawatan (non-nursing jobs) seperti
contohnya; membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan
alat-alat makan pasien, dan lain-lain diperkirakan 25% dari jam pelayanan
keperawatan.
(Jumlah tenaga keperawatan + loss
day) x 25%
DAFTAR
PUSTAKA
DepKesRI
(2003), Indonesia sehat 2010.Jakarta : Departemen Kesehatan R.I
Douglas, Laura Mae. (1992) The
effective Nurse : Leader and Manager ., 4 Th. Ed,. Mosby -year book,
Inc.
Gillies,
D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third Edition.
Philadelphia : WB Saunders.
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998).Management
Decision Making for Nurses(3rd ed) Philadelphia: Lippincot –
Raven Publisher
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (2000).Leaderships
Roles and Management Functions in Nursing (3rd
ed) Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher
Swansburg,
R.C. & Swansburg, R.J. (1999). Introductory management and
leadership for nurses. Canada : Jones and Barlett Publishers
0 komentar:
Posting Komentar