LAPORAN PENDAHULUAN
RETARDASI MENTAL
DISUSUN OLEH :
ATTIH HARTINI SUTISNA,
S.Kep
NIM : 4012180010
PROGRAM PROFESI NERS
STIKES BINA PUTERA BANJAR
TAHUN 2017/2018
|
LAPORAN PENDAHULUAN
RETARDASI MENTAL
1.
PENGERTIAN
Retardasi mental adalah kemampuan
mental yang tidak mencukupi(WHO)
Retardasi Mental adalah Kelainan
fungsi intelektual yang subnormal terjadi pada masa perkembangan dan
berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari ;
a.
Maturasi
b.
Proses belajar
c.
Penyesuaian diri secara social
2.
ETIOLOGI
Kelainan ini dapat digolongkan
menjadi :
a. Penyebab
Organik
1) Faktor prenatal :
§ Penyakit kromosom ( Trisomi 21 ( Sindrom Down)
§ Sindrom Fragile X
§ Gangguan Sindrom ( distrofi otot Duchene,
neurofibromatosis tipe 1)
§ Gangguan metabolisme sejak lahir ( Fenilketonuria )
2) Faktor Perinatal :
§ Abrupsio plasenta
§ Diabetes maternal
§ Kelahiran premature
§ Kondisi neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intracranial
3) Faktor Pasca natal :
§ Cedera kepala
§ Infeksi
§ Gangguan degeneratif
b.
Penyebab non organik
O Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
O Sosial cultural
O Interaksi anak kurang
O Penelantaran anak
c.
Penyebab lain : Keturunan,pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain
Dalam buku Ilmu kesehatan Anak FKUI Retardasi mental juga disebabkan oleh
Gangguan psikiatris berat dengan deviasi
psikososial atau lingkungan.
3. MANIFESTASI KLINIS
§ Gangguan kognitif
§ Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi
bahasa
§ Gagal melewati tahap perkembangan yang
utama
§ Lingkar kepala diatas atau dibawah normal
§ Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
§ Kemungkinan tonus otot abnormal
§ Kemungkinan ciri-ciri dismorfik
§ Terlambatnya perkembangan motoris halus
dan kasar
4.
PATOFISIOLOGI
Retardasi mental merujuk pada
keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi mental ini termasuk
kelemahan atau ketidakmampuanh kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak (
Sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal
( IQ 70 sampai 75 atau kurang ) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain
pada sedikitnya dua area fungsi adaftif : Berbicara dan berbahasa, ketrampilan
merawat diri,kerumahtanggaan, ketrampilan social, penggunaan sarana-sarana
komunitas, pengarahan diri , kesehatan dan keamanan , akademik fungsional,
bersantai dan bekerja.
Penyebab retardasi mental bisa
digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada
masa kanak-kanak.
5. CLINICAL PATHWAY
Prenatal
Retardasi
Mental Perinatal
Pasca
natal
Ketidakmampuan kognitif
(IQ <70-75)
Berbicara berbahasa ketrampilan merawat
Gangguan
pertumbuhan
dan
perkembangan Gangguan
komunikasi Kurang perawatan diri
6. KRITERIA DIAGNOSTIK
§ Fungsi intelektual
yang secara signifikan berada dibawah rata-rata . IQ kira-kira 70 atau kurang(
untuk bayi penilaian klinis dari fungsi fungsi intelektual dibawah rata2 ).
§ Kekurangan
atau kerusakan fungsi adaptif yang
terjadi bersamaan ( mis. Efektifitas seseorang dalam memenuhi harapan
kelompok budayanya terhadap orang seusianya) dalam sedikitnya dua area berikut
: komunikasi, perawatan diri , kerumahtanggaan, ketrampilan sosial dan
interpersonal , penggunaan sarana-sarana masyarakat pengarahan diri,
ketrampilan akademik fungsional , bekerja, bersantai, kesehatan dan keamanan.
§ Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun.
Kode dibuat berdasarkan tingkat keparahan yang tercermin dari kerusakan
inteletual :
317
:
Retardasi mental ringan ( Tingkat IQ 50-55 sampai kira-kira 70 )
318.0. : Retardasi mental
Sedang ( Tingkat IQ 35-40 sampai 50-55
)
318.1. : Retardasi mental
berat ( Tingkat IQ 20-35 sampai 35-45 )
318.2. : Retardasi mental yang
amat sangat berat (Tingkat IQ dibawah
20-25 )
319 : Retardasi mental dengan keperahan yang tidak
disebutkan: jika terdapat dugaan kuat adanya retardasi mental tetapi
emintelligence orang tsb tidak dapat diuji dengan test Standar.
7. KOMPLIKASI
§ Serebral palcy
§ Gangguan kejang
§ Gangguan kejiwaan
§ Gangguan konsentrasi /hiperaktif
§ Defisit komunikasi
§ Konstipasi
8. UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
§ Uji intelegensi standar ( stanford binet,weschler, Bayley Scales of
infant development )
§ Uji perkembangan seperti Denver II
§ Pengukuran fungsi adaftif ( Vineland
adaftive behaviour scales, Woodcock-Johnson Scales of independent
Behaviour, School edition of the adaptive behaviour scales ).
9.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Berikut ini adalah obat-obat
yang dapat digunakan :
§ Obat-obat psikotropika (
tioridazin,Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri
§ Psikostimulan untuk remaja yang
menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.
§ Antidepresan ( imipramin (Tofranil)
§ Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol
( Inderal )
Pencegahan :
§ Meningkatkan perkembangan otak yang sehat
dan penyediaan pengasuhan dan lingkungan yang merangsang pertumbuhan
§ Harus memfokuskan pada kesehatan biologis
dan pengalaman kehidupan awal anak yang hidup dalam kemiskinan dalam hal ini ;
-
perawatan
prenatal
-
pengawasan
kesehatan reguler
-
pelayanan
dukungan keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian terdiri atas evaluasi
komprehensif mengenai kekurangan dan kekuatan yang berhubungan dengan
ketrampilan adaptif ; komunikasi, perawatan diri, interaksi sosial, penggunaan
sarana-sarana di masyarakat pengarahan
diri, pemeliharaan kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, pembentukan
ketrampilan rekreasi dan ketenangan dan bekerja.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
·
Gangguan
pertumbuhan dan perkembangan b.d. kelainan fungsi kognitif
·
Gangguan
komunikasi verbal b.d. kelainan fungsi kognitif
·
Risiko cedera b.d. perilaku
agresif ketidakseimbangan mobilitas fisik
·
Gangguan
interaksi social b.d. kesulitan bicara/ kesulitan adaptasi sosial
·
Gangguan proses keluarga b.d.
memiliki anak retardasi mental
·
Deficit perawatan diri b.d.
perubahan mobilitas fisik /kurangnya kematangan perkembangan.
C. INTERVENSI
·
Kaji factor penyebab gangguan
perkembangan anak
·
Indentifikasi dan gunakan
sumber pendidikan untuk memfasilitasi perkembangan anak yang optimal
·
Berikan perawatan yang
konsisten
·
Tingkatkan
komunikasi verbal dan stimualsi taktil
·
Berikan
instruksi berulang dan sederhana
·
Berikan
reinforcement positif atas hasil yang dicapai anak
·
Dorong
anak melakukan perawatan sendiri
·
Manajemen
perilaku anak yang sulit
·
Dorong
anak melakukan sosialisasi dengan kelompok
·
Ciptakan
lingkungan yang aman
D. PENDIDIKAN PADA ORANG TUA
·
Perkembangan
anak untuk tiap tahap usia
·
Dukung
keterlibatan orang tua dalam perawatan anak
·
Bimbingan
antisipasi dan manajemen menghadapi perilaku anak yang sulit
·
Informasikan
sarana pendidikan yang ada dan kelompok
E. HASIL YANG DIHARAPKAN
·
Anak
berfungsi optimal sesuai tingkatannya
·
Keluarga
dan anak mampu menggunakan koping terhadap tantangan karena adanya
ketidakmampuan
·
Keluarga mampu mendapatkan
sumber-sumber sarana komunitas
DAFTAR PUSTAKA
Betz and Sowden, 2002, Buku Saku Keperawatan Pediatri,
Penerbit EGC Jakarta
Gordon et.al, 2001, Nursing Diagnoses : Definition &
Classification 2001-2002, Philadelpia USA
Nelson, 1994, Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, EGC Jakarta
Lusmilasari L, 2002, Asuhan Keperawatan Klien dengan Retardasi
Mental (materi kuliah tidak di publikasikan), PSIK FK UGM Jogjakarta.
RENCANA KEPERAWATAN
NO
|
DIAGNOSE KEPERAWATAN
|
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
|
Gagal tumbang b.d kelainan fungsi
Kognitif
Isolasi social b.d perubahan status
mental
Defisit perawatan diri b.d perubahan
status mental
|
Tidak mengalami kegagalan tumbang dengan
criteria :
- Tak ada kemunduran mental
- Anak mampu melakukan kegiatan sesuai kemampuan secara optimal
Anak mapu berinteraksi social dengan
criteria :
- Anak tidak mengisolasi diri
- Anak mapu bergaul dengan lingkungan
Perawatan diri terpenuhi dengan criteria
:
- Anak tampak bersih
- Anak mampu berperan dalam perawatan dirinya
|
1.
Kaji tingkat perkembangan
anak
2.
Dorong/libatkan anak dalam
melakukan aktivitas
3.
Berikan aktivitas sesuai
dengan kemampuan anak
4.
Ajarkan hal-hal yang perlu
diketahui anak(aktivitas dasar)
5.
Pantau tingkat perkembangan
anak
1.
Kaji factor penyebab ggn
perkembangan dan isolasi sosial
2.
Tingkatkan komunikasi verbal
3.
Dorong anak melakukan
sosialisasi dengan kelompok
4.
Beri reinforcement yang
positif atas hasil yang dicapai anak
5.
Ajarkan anak untuk bermain
bersama teman kelompoknya
1.
Kaji tingkat kemampuan anak
2.
Pantau anak dlm memenuhi
kebutuhannya
3.
Libatkan anak dlm memenuhi
kebutuhannya
4.
Jelaskan secara
berulang-ulang tentang perawatan diri
5.
Beri dorongan pada anak untuk
merawatat dirinya
|
1. Informasi data dlm menentukan intervensi
2. Melatih kemampuan meningkatkan harga diri
3. Menstimulasi kemampuan fisik,kognitif anak
4. Meningkatkan kemampuan mandiri.
5. Mengetahui kemajuan/perkembangan anak
1. Informasi data dlm menentukan intervensi
2. Melatih anak dalam berkomunikasi
3. Meningkatkan kemampuan dalam bersosialisasi
4. Meningkatkan harga diri anak
5. Meningkatkan kemampuan dalam bersosialisasi
1. Untuk menentukan intervensi
2. Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
3. Meningkatkan kemampuan dan harga diri anak
4. Meningkatkan pemahaman anak ttg perawatan diri
5. Meningkatkan motivasi anak.
|
0 komentar:
Posting Komentar